Senin, 07 November 2016

lp febris



BAB
LANDASAN TEORI

A.    PENGERTIAN
Febris  atau  demam  adalah  meningkatnya  suhu  tubuh  yang  tidak  normal  yang  merupakan  tanda  klinis  terjadinya  gangguan  fisiologi  tubuh  (elly nur rahman 2000)
Demam  (febris)  adalah  suhu  rectal  yang  lebih  dari  380c (100,4).  Suhu normal  dapat  berfluktasi  sepanjang  hari  berkisar  antara  36,10c- 380c (970f-100,40f)      umum  suhu tubuh pada anak  anak  lebih  tinggi  kemudian  menurun  hingga  tingkat  dewasa  pada  usia  13-14  tahun  pada  anak  perempuan,  dan 17-18  tahun  pada  anak  laki laki (Robert, 2007)
Febris  adalah  peningkatan  suhu  abnormal  suhu  rectal  diatas  380c . demam merupakan  tanda  adanya  masalah  yang  terjadi  dalam  tubuh,  penyebabnya bukan karena  suatu  penyakit  dan  tidak  terjadi  dalam  sendirinya
B.     ETIOLOGI
Penyebab  febris  selain  infeksi  juga  dapat  disebabkan  oleh  keadaan  toksekmia,
Keganasan  atau  reaqksi  pemakaian  obat,  juga  gangguan  pada  pusat  regulasi  sentral (misalnya pendarahan otak , koma).  penyebab  demam  antara  lain: keteliyian mengambil  riwayat  peyakit  pasien,  pelaksanaan  pemeriaksaan fisik,  obserfasi perjalanan  penyakit, dan  evaluasi  pemeriksaan  laboratorium,  sarta  penunjang  lain secara  tepat  dan  holistic.
Bebrapa  yang  perlu  di  perhatikan  pada  demam  adalah  cara  timbul  demam, lama  demam,  tinggi  demam  serta  keluhandan  gejala  yang  di  sertai  demam.  Demam  belum  terdiagnosa  adalah  suatu  keadaan  di  mana  pasien  mengalami  demam  terus  menerus  selama  tiga  minggu  dan  suhu  badan  diatas 38,30c  dan  tetap belum  dapat  penyebabnya   walaupun  telah  di  teliti  secara  itensif  selama  minggu dengan  menngunakan  sarana  laboratorium  dan  penunjang  medis  lainnya.
C.    FATOFISIOLOGI
Demam terjadi sebagai serpon tubuh terhadap peningkatan setpoint tetapi ada peningkatan setpoint  (Julia, 2000).
Bila infeksi masuk dalam tubuh maka akan merangsang sisitem pertahanan tubuh dengan melapaskan pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam yang berasal dari infeksi oleh microorganisme atau merupakan reaksi imonologig terhadap benda asing pirogen kemudian membawa pesan panas ke hipotalamus. Dalam hipotalamus pirogen akan di rangsang pelepasan asam akirbonat saerta meningkatkan produksi prostaglandin (PGEZ).ini akan menimbulkan reaksi makanan suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah dan menghammbat sekresi kelanjar keringat. Pengeluaran panas menurun dan terjadilah ke tidak seimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas, inlah yang menimbulkan demam. Suhu yang tinggi akan merangsang aktifitas “tentara” tubuh (sel magrolag dan sel limposoid T) untuk memeraangi zat asing dengan meningkatkat prostelisis yang menghasilkan asam amino yang berperan untuk system pertahanan tubuh (sinardi,2003).
D.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sebelum lanjut ke pemeriksaan lebih muktahir yang siap digunakan seperti ultrasonografi, endoskopi atauscanning, masih biasa di periksa oleh ujicoba darah, pembaikan kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Dalam tahap melalui biopsy pada tempat yang di curigai. Juga dapat di lakukan pemeriksaan seperti aginografi,aoutografi,atau limfageografi.
E.     TANDA DAN GEJALA
1.      Kulit kemerahan
2.      Suhu tinggi di atas 380c
3.      Hangat pada sentuhan
4.      Menggil
5.      Dehidrasi
6.      Peningkatan frekwensi pernapasan
7.      Kehilangan nafsu makan
8.      Nyeri pada perut
9.      Berkeringat
10.  Peningkatan frekwensi nadi
F.     KOMPLIKASI

1.       Tikardi: frekwensi nadi cepat dari pada denyut nadi normal. Biasanya diatas 100x/ menit
2.       Infusiensi jantung : keadaan di mana jantung tidak dapat memompa ke seluruh tubuh
3.       Insufisiensi pulmenal : tidak sempurnanya penutupan katup akibat perubahan struktur mengakibatkan aliran balik darah
4.       Kejang demam: merupakan penyakit keturunan tidak berbahaya
G.    PENATA LAKSANAN
1.      Secara fisik
a.       Awasi kondisi klien dengan cara mengukur suhu tubuh pasien secara berkala per 6 jam
b.      Perhatikan aliran udara dalam ruangan
c.       Jalan napas harus terbuka untuk mensuplai ogsigen ke otak yang akan mengakibatkan rusaknya sel sel otak
d.      Berikan cairan melalui mulut berikan sebanyak banyaknya
e.       Tidur yang cukup agar dapat membantu metabolism
f.       Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,dan lipat paha untuk menurunkan suhutubuh di permukaan tubuh
2.      Obat obatan anti piretik
Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di hipotalamus. Antipiretik berguna mencegah pembentukan prostogladin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehingga setpoin hipotalamus di redamkan kembali menjadi normal yang mana di perintah memproduksi panas yang normal dan mengurang pengeluaran panas tidak ada lagi
H.    PENGOBATAN FEBRIS
1.      Aceminophen/ paracetamol
Bekerja pada hipotalamus
10-15mg/kg bb/dese po/pr q4-6 jam masimum:2,6 gram / hari
Hepatoksik bagi yang lemah leher
2.      Ibuprofen (sejenis NISAID)
Inhibisi terbentuknya prostaglandin
5-10mg/kg bb/dose po q6-8 jam maksimum 40mg/kg bb/ dose 2,4 gram/ hari
I.       DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1.      Hipotermia berhubungan dengan proses infeksi
Tujuan: setelah di lakukan tindakan keperawatan temperature dalam batas normal   
Krteteria hasil: klien tidak merasa demam dan duhutubuh di dalam batas normal 36-370c


 











2.      Kekurangan volume cairan berhubungan daengan intake kurang dari diperosis
Tujuan: setelah di lakukan dindakan keperawatan volume cairan adekuat
 Kereteria  hasil: tanda tanda vital dalam batas normal , nadi frifer dalam keadan normal, nadi frifer, haluran urine adekuat, tidak ada tanda dehidrasi
INTERVENSI
RASIONAL
1.   Monitor status dehidrasi (kelembapan mulkosa bibir dan togor kulit)
2.   Obser fassi ttv
3.   Berikan cairan dan makanan sesuai dengan kebutuhan
4.   Kolaborasi dengan tim medis pemberian cairan IV
1.  Untuk mengetahui berat ringannya dehidrasi yang dialami klien
2.  Mengetahui keadan umum klien
3.  Sebagai pendorong pemenuhan cairan dan asupan nutrisi pada klien
4.  Untuk memenuhi cairan pada tubuh klien


3.      Kangguan kurang nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dangan nafsu makan menurun
Tujuan: setelah diberikan penjelasan dan tindakan keperawatan kebutuhan nutrisi pasien teratasi
Kreteria hasil: pasien mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi dan tidak ada tanda tanda malnutrisi
INTERVENSI
RASIONAL
1.   Monitor jumlah nutrisi dan jumlah kalori yang masuk
2.   Monitor adanya penurunan berat badan
3.   Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
4.   Berikan makanan yang terpilih
5.   Kolaborasi dengan ahli gizi pemberian makanan
1.   Untuk mengetahui jumlah pemasukan nutrisi dan kalori ke dalam tubuh klien
2.   Untuk mengetahui berat badan pasien
3.   Memberikan pemahaman bagiklien tentang pemenuhan nutrisi
4.   Agar asupan nutrisi terpenuhi
5.   Membantu dalam proses penyembuhan

4.   Ketidak efek tifan jaaringan frifer berhubungan dengan ogsigen keotak meminim
Tujuan:  setelah dilakukan tindakan keperawatan ketidak efektifan jaringan frifer teratasi
Kereteria hasil: tekanan darah dalam batas normal, tisdak ada hipotensi ortostatik, tidak ada bunyi jantung tambahan
INTERVENSI
RASIONAL
1.      Obsefasi ttv
2.      Rencanakan priode istirahat
3.      Batasi gerakan kepala, leher dan punggung
4.      Kolaborasi dengan tim medis pemberian obat anal getik
1.     Mengetahui keadaan fisik pasien
2.     Untuk mecegah pasien lelah
3.     Memper cepat proses pengembuhan
4.     Memper cepat proses pengembuhan





























                                                                                                                                                                                                                                               

Minggu, 06 November 2016

nama kelompok kkpi



Nama kelompok

1.Muhammad auliyah ahda
2.Muhammad ogie rafly
3.Fina afidah
4.Muhammad rizal zamaludin